Kamis, 26 Februari 2015

"Mau Digebukin Orang Ambon?"

Seram ya judulnya?

Saat menjelang lampu merah Pancoran, mendadak terjadi pertengkaran antara 2 biker, saling tabrak dan maki.

Kendaraan padat jadi macet dibelakang membuat emosi jadi tinggi juga, karena berangkat pagi terlambat. Dengan jengkel saya berteriak,

'Hei sudah, maju dulu urus dipinggir jalan...!!'

Orang yang satu menoleh kearah saya lalu bergerak maju. Posisinya persis didepan saya, lalu dia berhenti dan bertanya,

"Kamu mau apa?"

'Kalau berangkat kerja jangan emosi, rusak harimu nanti'

Dengan emosi dia membuka helm dan memperlihatkan rambut cepaknya dan bertanya,

"Mau digebukin sama orang Ambon"

'Sudahlah, jangan banyak omong. Biasanya orang yang bawa-bawa suku itu pengecut. Turun...!!!'

Emosi membuat saya turun dari motor dan dia langsung maju melarikan diri. Melihat itu lawan bertengkarnya tadi (pemuda dengan helm Gojek) langsung mengejar sambil berteriak-teriak menantang, namun semakin jauhlah perginya si pengecut itu.

Saat bergerak maju saya menyusul si pemuda Gojek.

"Sebenarnya saya sudah minta maaf, eh dia malah bawa-bawa suku. Dikira saya takut sama mereka?"

Mau tahu dampak kejadian itu?

Seharian suasana jadi tak enak, rasa kesal itu masih terbawa. Hal yang sama pasti terjadi juga pada si Gojek dan si Ambon.

Terkadang situasi yang terjadi di pagi hari harus kita cerna dengan baik, jangan biarkan emosi meledak keras.

Kenapa?

Bila ada rencana kerja yang memerlukan ketenangan hati, maka tidak mudah untuk menjalankan pekerjaan itu.

Mau marah di pagi hari?

Tarik nafas dulu 7 kali baru marah, mudah-mudahan yang mau dimarahi sudah pergi.

He he he...

Jangan biarkan kemarahan merusak pagi Anda, sesal dan kesal yang akan Anda rasakan sepanjang hari.

Pagi, Sukses n God Bless You All..

1 komentar: