Jumat, 06 Februari 2015

Pilih Jalanmu Sendiri (1)

Saat Dian sampai didepan pintu rumahnya, dia berpapasan dengan Ari adiknya yang berjalan keluar dengan membawa koper besar.

Matanya bengkak memerah tanda habis menangis lama. Seakan tidak peduli dengan pulangnya Dian, Ari menarik koper besarnya dijalan didepan rumah mereka.

Dian segera berlari menyusul,

"Ribut lagi sama Ayah?"

"Iya, Ayah menyuruhku untuk ambil kuliah S2 di Australia dan berhenti bekerja. Aku bosan dipaksa terus"

Hmm...

"Kalau aku yg disuruh tidak usah 2 kali bicara aku berangkat. Kamu kan pintar, Ari. Makanya Ayah menyuruhmu untuk kuliah lagi.."

"Aku tidak mau jadi dosen, aku sudah bangun perusahaan sendiri, walaupun kecil aku senang kerjakan, ini pekerjaan impianku"

"Ok tunggu bentar, aku antarin kamu"

Dian segera balik mengambil mobilnya dan membantu Ari memasukkan barang-barangnya ke mobil.

Sebelum berjalan lebih jauh lagi Dian singgah ketempat makan favorit keluarga mereka. Tanpa basa-basi Dian memesan sop konro kesukaan Ari untuk mereka berdua. Selesai makan Dian melanjutkan pembicaraan,

"Kamu mau kemana Bro?"

"Mungkin tinggal dirumah petak dulu, sesuai kesepakatan aku ga ambil mobilku, semua barang dari Ayah aku kembalikan. Besok aku kredit motor saja"

"Begini aja Bro, pakai dulu apartemenku sementara ini. Jangan pikirkan kontrakan dulu"

Pesan moral:

Bila Anda berada dalam posisi seperti Dian, Ari atau Fahri, Ayah mereka, bagaimana sikap Anda?

Mungkin sikap tegas Ari baik, karena sudah waktunya untuk menentukan jalan hidup pilihannya. Namun yang perlu dijaga adalah tali silaturahmi dengan orang tua jangan sampai terputus, apapun keadaan dan masalahnya.

Pagi, Sukses n God Bless You All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar