Rabu, 07 Mei 2014

Dairi dan Kerupuk Kulit

Disalah satu lampu merah Bekasi tampak seorang bapak berkacamata tebal sedang menjual kerupuk kulit.

Saat berhadapan muka mendadak Heri deg-degan, ada tanda luka robekan di hidung bapak itu, dia langsung mengenali bapak itu sebagai si Dairi, begitu komunitas pengamen Jakarta menyebutnya, sesuai dengan kampung asalnya di Sumatera Utara sana.

Kenangan 30 tahun yang lalu langsung melintas di pelupuk mata Heri.

Bagaimana Dairi si tukang gigit itu berkelahi dengan Heri dan menggigit telunjuk kirinya sampai robek, hanya dengan mencongkel lubang hidungnya sampai robek gigitan itu baru berhenti dan terlepas.

Saat Heri ingin menegur lampu sudah berubah hijau, niat itu diurungkannya karena matanya sudah berkaca-kaca juga.

Sambil berjalan Heri ingat bagaimana nafsu minum minuman keras si Dairi yang luar biasa, bila tidak ada minuman dia akan kesalah satu proyek bangunan minum thinner cairan pencair cat, kadang spiritus, kadang mencuri alkohol di rumah sakit.

Aneka minuman ini yang merusak syaraf matanya, kacamata setebal pantat botol itu menjadi alat untuk membantu penglihatannya.

Bagi yang suka minum minuman keras murahan, asal Anda tahu saja, sebagian besar minuman keras murah itu dibuat dari alkohol pencuci alat medis dan spiritus. Soal waktu saja syaraf mata akan rusak.

Sepadankah harga mata dengan kesenangan mabuk itu?

Think and think again guys....

Untuk membayangkan nilai mata Anda, pejamkan mata dan coba berjalan 15 langkah kedepan Anda, bayangkan juga Anda sedang membawa sekarung plastik krupuk kulit di lampu merah.

Itulah rasanya....

Pagi, Sukses n GBU All...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar