Kamis, 18 September 2014

Cukupkah Untuk Hidup?

Saat melewati persimpangan jalan didepan perumahan Kompas Tambun, saya bertemu lagi dengan seorang bapak yang paling tidak seminggu sekali terlihat bila berangkat kerja. Usianya sekitar 45 tahunan, mungkin kurang.

Saat itu lampu lalu lintas sedang merah, jadi beliau berhenti dipinggir sambil duduk diatas sepedanya dengan satu kaki bertumpu di trotoar.

Sepeda yang dipakai terlihat sudah tua, catnya sudah terkelupas disana sini dan kelihatan tidak pernah diurusi atau dibersihkan. Di boncengan belakang beliau membawa kardus bekas minuman gelas 2 buah dlm keadaan terlipat dan diikat dengan tali rafia.

Di stang depan tergantung 2 buah plastik kresek ukuran sedang, karena transparan terlihar ada beberapa buah botol plastik bekas minuman didalam kantung itu. Kantung yang satu berisi beberapa buah sandal bekas.

Suhada, teman sesama biker Bekasi langsung nyeletuk pelan,

"Kalo dapatnya cuma segitu saja, bagaimana dia menghidupi keluarganya, Bang?"

Saya terdiam karena tidak pernah berpikir sampai kesana. Susah sekali berhitungnya dengan cara matematika yang paling sederhana sekalipun.

Kardus bekas sekitar 125 rupiah perkilo, botol atau gelas minuman bekas sekitar 750 rupiah sekilonya, sandal bekas? Mungkin untuk beliau pakaikan ke anaknya.

Beberapa kali bertemu beliau barang bawaannya tetap sekitar segitu saja.

Apa yang Anda rasakan bila berada dalam posisi beliau?

Sangat tidak mudah bukan?

Bila saat ini mungkin kita semua suka mengeluhkan keadaan kita, mungkin kita perlu menuntun sepeda itu dan singgah di tempat penjualan barang pemulung. Diberi uang mungkin hanya 500 rupiah saja.

Mau?

Bersyukurlah bila keadaan Anda jauh lebih baik dari Bapak itu,

Pagi, Sukses n God Bless You All

Tidak ada komentar:

Posting Komentar