Senin, 22 Juni 2015

Jagoan (5)

Pak Manteb panggilannya, nama asli sudah lupa karena pergaulan intens dengan beliau terjadi 16 tahun yang lalu saat masih di klinik Prima Husada Tambun. Kliniknya juga sudah tutup sekarang.

Pak Manteb berasal dari Imogiri Bantul Yogyakarta, profesinya sebagai penjual bakso yang sangat laris saat itu, koki handal karena banyak kenalan yang membeli bakso meminta beliau yang meracik.

Istrinya pintar membeli emas dan tanah, itu spesialisasinya yang paling hebat. 3 buah rumah dikampungnya di Imogiri, belasan hektar tanah dan sebuah rumah besar sederhana dengan halaman luas di Tambun adalah hasilnya.

Anak satu-satunya menjadi pegawai tetap sebuah bank perkreditan rakyat (BPR) dan dilarang untuk jualan bakso.

"Masa anak tukang bakso jadi tukang bakso juga?"

Susah untuk menjelaskannya namun prinsip yang satu ini beliau tidak mau diganggu.

Konon inspirasi nama Bakso Pak Manteb didapat dari beliau saat jualan bakso di kampungnya dulu.

5 tahun yang lalu beliau pensiun dan tinggal di Tambun, pikun dan tidak kenal orang lagi. Tampaknya penyakit Alzheimer menemani usia tuanya.

Jagoannya dimana?

Di Tambun saja ada 5 tukang bakso yang menetap dan sewa ruko, mereka adalah keluarga Pak Manteb, belum ditempat lainnya. Semua memakai nama baru.

Kenapa tidak pakai nama Pak Manteb?

"Tidak ada yang bisa menyamai rasa bakso dan racikan bumbu Mas Manteb. Beban mental juga kalo dibilang rasanya berbeda"

Hmm, beliau bangun pasar dan buat pasar yang luas untuk keluarganya. Semua merasakan apa yang sudah dibangunnya dan berhasil.

Jago banget bukan?

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar