Minggu, 28 Juni 2015

Pengamen Remaja

Pulang kerja hari selasa ada pemandangan yang membuat memori lama sebagai seorang mantan pengamen terusik dan terluka juga.

Selepas tikungan keluar dari klinik, tampak 3 orang pengamen remaja sedang berjalan sambil menggenggam uang receh, kelihatan muka ceria diantara mereka berarti hasil ngamen hari ini lumayan.

Selalu sama kesenangan 30 tahun yang lalu itu dengan sekarang kalau kita dapat uang lumayan banyak sesudah 'bekerja keras' berteriak melawan suara deru bis.

Namun semua kenangan itu sirna saat melihat mereka bertiga masuk ke rental komputer.

Memang ga boleh ya?

Boleh saja, bukan hak saya untuk melarang anak-anak bermain komputer, apalagi bila mereka ke rental komputer untuk meyelesaikan tugas sekolah.

Yang menjadi masalah adalah rental yang mereka masuki itu adalah rental khusus untuk pemain game online. Tidak ada orang yang mau mengerjakan tugas sekolah di rental itu, karena berisik dan penuh asap rokok.

Ada perbedaan yang menarik melihat diri 30 tahun yang lalu dengan 3 jagoan masa kini itu.

Bila dulu bernyanyi sebaik-baiknya supaya dapat tambahan uang buat beli buku, maka sekarang dapat uang untuk dibuang di game online.

Ada luka lama yang muncul kembali mengingat beberapa teman pengamen yang mencari uang buat beli minuman dan obat di masa lalu. Banyak diantara mereka sekarang sudah tiada, pulang duluan karena dapat nomor antrian awal ke alam baka.

Kalaulah mereka tahu bahayanya di masa lalu tentu merekapun tak akan melakukan kesalahan itu.

Dan, kalaulah 3 pengamen remaja itu tahu betapa berharga uang itu untuk membantu hidup mereka dimasa datang, tentunya mereka memilih menyimpan uang itu.

Hidup adalah piihan...

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar