Rabu, 10 Juni 2015

Jen dan Jun (3)

Kisah ini masih memiliki kesamaan dengan Jen dan Jun.

Ardi sebut saja begitu, sahabat yang sekarang berada di Singapura, memimpin sebuah perusahaan besar disana.

Tumbuh di lingkungan super mewah di Jakarta Pusat. Wajah tampan, orang tua kaya, pribadinya lembut dan sangat bersahaja. Semua proses bertumbuh menjadi dewasa dijalaninya dengan mulus sekali.

Sampai suatu saat...

"Ardi, umurmu sudah 23 tahun sekarang, sudah lulus kuliah, sekarang tugasmu mengambil alih semua pekerjaan Bapak ya"

"Baik Bapak, Ardi sudah siap"

"Sekarang saatnya Bapak membuka sebuah cerita yang sudah tersimpan seumur hidupmu. Kamu anak Bapak satu-satunya, tetapi jujur saja tanggal lahirmu adalah tanggal dimana kamu diletakkan oleh ibu kandungmu didepan teras rumah ini. Bapak sendiri tidak tahu siapa orang tua kandungmu"

Dunia runtuh saat itu bagi Ardi, semua seakan-akan di restart ulang untuknya. Dia tahu betapa sayangnya Bapak dan Umi kepadanya, sebuah kasih sayang yang sangat sempurna.

Umi bagai oasis yang maha luas baginya, sampai umi meninggal 3 tahun yang lalupun dia menganggap Umilah wanita yang melahirkan dirinya.

Ardi meminta waktu 6 bulan sebelum dia menerima pelimpahan tugas dari Bapak.

Mulailah sebuah perjuangan panjang bagi Ardi untuk mendapatkan identitas pribadinya. Bukan lagi mencari orang tua kandungnya yang dia pikirkan.

Rasa sesal yang dalam membuatnya bisa tinggal selama 2 hari di makam Umi, betapa dia merasa tidak tahu terima kasih dan sering durhaka terhadap Umi.

Lewat 4 bulan masa penyesalan itu dia mulai memberi perhatian penuh pada Bapak, barulah dia tahu kalau Bapak punya penyakit jantung. Langsung dia terima pelimpahan tugas, dia bawa bapak ke Singapura untuk dirawat disana sampai sekarang, induk perusahaan dia pindahkan kesana juga supaya bisa dikendalikan.

Dia takut kehilangan Bapak yang kelihatan lemah itu.

Perjalanan hidup kita tidak ada yang penah tahu, ada Tangan Tuhan yang mengatur semuanya.

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar