Rabu, 10 Juni 2015

Renungan: KEPEKAAN (Copas Mr Sule YNK Adam)

Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota.

Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat ramai.

Tiba2 teman dari desa itu berkata

"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."

Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata,

"Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"

Kata orang desa itu,

"Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang."

Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah.

Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang Indian itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi
keras sekali.

Teman dari kota berkata kepada teman desanya,

"Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."

Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata,

"Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"

Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar.

Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya.

Kata teman desa ;suara logam ini tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi.

Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya.

Kita selalu dapat mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."

So, Jika kita memang anak Tuhan, maka kita akan tahu suara hati Tuhan, akan jelas ketika Tuhan berbicara.

Mengapa orang lain tidak dapat mendengarkan suara Tuhan atau mengapa kita tidak bisa mendengar suara Tuhan?

Itu karena Tuhan tidaklah menjadi fokus perhatian kita.

Selamat pagi
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus Memberkati  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar