Rabu, 13 Mei 2015

Tawau (4)

Ada sebuah cerita sedih yang sempat saya bahas di siaran Radio RPK hari minggu dini hari kemaren.
Saat berbicara dengan Ibu Aisah yang bekerja sebagai buruh kebun kelapa sawit bersama suaminya.

"Saya bekerja dengan gaji sekitar 6 juta sebulan, beruntung saya digaji sama dengan suami. Jadi tabungan kami lumayan untuk bisa pulang ke Sulawesi secara rutin"

Lumayan ya?

"Walaupun tangan saya kasar seperti ini..."

Saat tangannya diulurkan terlihatlah kapalan yang menyebar rata. Sebuah hasil dari kerja sangat keras dalam waktu yang lama.

Lalu...

"Dengan tangan ini saya memulai pernikahan ini, dengan tangan ini saya urusi suami saya, dengan tangan ini saya urus anak kami. Tak ada orang lain yang diurusi tangan ini. Yang saya ingat semua yang dikerjakan tangan ini halal"

Dan...

"Tapi ada orang yang datang ke Tawau selama 3-5 hari saja dia bisa dapatkan uang sebesar gaji saya sebulan. Mereka adalah orang-orang yang malas bekerja dan menggunakan tubuhnya untuk mencari uang..."

Hmm...

Ternyata profesi tertua di dunia itu ada juga disini. Ada berbagai suku bangsa yang menjalankan profesi ini. Asia Tenggara plus India dan China mewarnai profesi yang satu ini disana.

Namun bukan info itu yang ingin disampaikan disini, ada satu hal yang ingin dibahas singkat, uang hasil kerja.

Aisah mengerjakan pekerjaan halal untuk menghidupi keluarga beserta anaknya. Begitu juga para wanita yang lain, mereka hasilkan uang untuk keluarganya.

Begitu juga kita yang bekerja keras menghidupi keluarga kita di rumah.

Bila uang itu haram, sampai hatikah kita memberikannya untuk dimakan oleh keluarga kita?

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar