Senin, 26 Oktober 2015

HEDONIC TREADMILL (By: Prof.Akhmaloka, Mantan Rektor ITB)

Kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan?

Kajian-kajian ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama:

'Hedonic Treadmill'

Maksudnya?

Saat gajimu 5 juta, semuanya habis.
Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis juga.

Kenapa begitu?

Krn ekspektasi n gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dg kenaikan penghasilanmu. Dengan kata lain, nafsumu utk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dg peningkatan income-mu.

Itulah kenapa disebut hedonic treadmill: seperti berjalan diatas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju.

Nafsu materi tidak akan pernah terpuaskan.

Saat income 10 juta/bulan, mau naik Avanza.
Saat income 50 juta/bulan pengen berubah naik Alphard.
Itu salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill.

Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi.

Ada eksperimen menarik: seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah.

Apa yang terjadi?

6 bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah. Itulah efek hedonic treadmill.

Jadi apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill?
Lolos dari jebakan nafsu materi yg tidak pernah berujung ?

Terapkan lah  gaya hidup yg bersahaja ! sekeping gaya hidup yg tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.
Mengubah orientasi hidup, makin banyak berbagi semakin banyak memberi kepada orang lain teruji justru semakin membahagiakan.

Bukanlah banyak mengumpulkan materi yg membuat kebahagiaanmu terpuaskan!

"When enough is enough"

Kebahagiaan itu kadang sederhana, misal masih bisa menikmati secangkir kopi panas.

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar