Menurut catatan Alkitab, raja Hizkia disebut sebagai seorg raja yg jauh lebih baik dibanding raja2 sebelumnya. Alkitab mencatat bahwa ia melakukan apa yg benar dimata Tuhan, seperti yg dilakukan Daud. Ia pun membawa umat kembali hidup di jalan Tuhan & hatinya berpaut sepenuhnya kepada NYA (2Raja 18:3-6), ia menguduskan rumah Tuhan & merayakan kembali Paskah yg terlupakan (2Taw 30). Ketika Yerusalem dikepung oleh Sanherib, Hizkia berdoa & Tuhan melepaskan Yerusalem dari ancaman. Sungguh, Hizkia adl seorg raja yg dgn pertolongan Tuhan, telah meraih beberapa pencapaian yg sangat besar.
Waktu berlalu & Hizkia tiba2 sakit keras. Dgn perantaraan Yesaya, Tuhan berkata bahwa penyakit itu akan membawanya kpd kematian. Berita itu tentu saja menyakitkan hati Hizkia. Ia pun berdoa dalam kesedihannya sambil mengingatkan Tuhan betapa dia telah setia kpd NYA & melakukan apa yg baik dimata NYA. Rupanaya Tuhan berkehendak menyembuhkan sakitnya & bahkan memperpanjang usianya 15 thn lagi. Bakyak penafsir & buku yg menyimpulkan bahwa seolah-olah doa Hizkia ini berhasil mengubah keputusan Allah, karena Allah diingatkan akan kebaikan & jasa Hizkia. Namu, apakah Alkitab juga menyatakan hal demikian?
Kematian saat itu bagi Hizkia sesungguhnya adl pencapaian yg sempurna dlm hidupnya. Sebab justru ketika Hizkia minta usianya diperpanjang, ia menggunakan sisa umurnya itu utk menjadi tinggi hati & memamerkan sekuruh kekayaannya kpd utusan Babel. Tindakan Hizkia itu akhirnya menjadi jerat bagi kerajaan Yehuda, sebab akhirnya semua yg pernah dia pamerkan akan diangkut ke Babel.
Hizkia menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Tambahan usia 15 thn tdk digunakan utk memuliakan Tuhan, tapi justru memuliakan diri sendiri. Hati2lah dgn apa yg kita minta kpd Tuhan. Jika Tuhan mengaruniakannya kpd kita , baiklah kita belajar utk bertanggungjawab dgn kasih karunia Tuhan itu sehingga kasih karunia Tuhan mendatangkan berkat bukan celaka.
@@>~~ God Bless U @@>~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar