Rabu, 05 Maret 2014

Itu Pilihanku Kok

Selalu ada cerita di lampu merah Unisma Bekasi. Selalu menarik perhatian dan memberi pelajaran berharga.

Hari selasa kemaren, sepulang kerja kejadian ini terjadi.

Selalu ada pengemis dilampu merah sebelah barat, mulai dari orang cacat, orang kusta sampai ibu-ibu bawa anak. Sore itu giliran ibu bawa anak yang ngetem disitu.

Saat menjelang lampu merah saya mengurangi kecepatan motor.

Tampak seorang ibu yang dibonceng suaminya memanggil seorang pemulung yang kebetulan berada diperempatan itu, selembar uang 10 ribuan diberikan untuk pemulung itu didepan pengemis itu.

Pengemis itu bengong dan saya juga pastinya. Saat motor berjejer dengan mereka saya tanya,

"Yang satu itu tidak dikasih, Bu?"

"Saya biasa memberi mereka yang mau kerja saja, Pak. Pemulung itu sekilo botol plastik hanya dapat 7500 saja, mereka mau usaha dan layak ditolong. Pengemis palsu seperti ini sih, saya malas bantu"

Ya, tidak ada aturan yang mengatur kemana kita mengalirkan bantuan kita, namun kadang perlu kebijaksanaan juga dalam memilih siapa yang harus dibantu.

Bantuan seperti yang dilakukan ibu tadi sangat berartii buat si pemulung, dengan wajah berseri dan bersemangat ia melangkah sambil memanggul karung plastiknya.

Bantuan yang tepat itu seperti additive yang diberikan dalam bahan bakar kendaraan, mempercepat kendaraan tanpa merusak mesin.

Pagi, Sukses n GBU All...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar