Rabu, 05 Maret 2014

Jangan Tunda

Saat melewati Slipi Jaya, Jakarta yang sangat padat setiap paginya. Ada pemandangan yang menarik perhatian saya.

Seorang pemuda marah-marah dan menendang ban motornya berkali-kali sebelum memperbaiki rem cakram depan yang terkunci karena kanvas remnya sudah habis.

Sebenarnya cara ini ada benarnya juga, kalau yang ditendang itu adalah rem cakramnya, bukan bannya.

Hentakan tendangan diharapkan akan membuat silinder tengah rem bergeser dan lebih mudah membuka rem.

Kita kembali ke topik yuk.

Rem cakram di motor akan lebih mudah dideteksi jika sudah menipis, karena suara gesekan kasar akan terdengar bila kanvas tipis. Atau suara gesekan besi bila kanvas sudah habis.

Bila tanda ini diabaikan, maka akan terkunci dan cakram juga harus diganti.

Harga kanvas rem sekitar 25ribu sementara cakram 250ribu.

Ok guys, kita tarik ke sisi kehidupan sehari-hari yuk.

Mungkin kalau mau disamakan, maka badan kita seperti sepeda motor dengan rem cakramnya, bila badan kita sudah mulai pegal, demam, lemas dan aneka kelainan, bisa jadi tubuh kita sedang menunjukkan keadaan kita tidak sehat.

Semua harus cepat ditangani, supaya jangan sampai kanvas di jantung menipis dan terkunci karena diabaikan.

Bahaya.........!!!!!!

Nguing.... Nguing...... Nguing...... naik ambulan nantinya, kalau masih sempat....

Pagi, Sukses n GBU All...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar