Rabu, 26 Maret 2014

Jaga Kesehatan

Ingat tokoh Pak Ogah? Kepalanya botak kalau ketemu orang dia selalu bilang,

"Cepek dulu, Den"

Maksudnya minta uang seratus rupiah (cepek) dulu.

Sekarang gelar Pak Ogah sudah bergeser jauh, melekat pada orang membantu mengatur lalu lintas dipersimpangan jalan, titik berputar mobil, keluar masuk gang, dan lain-lain tempat yang membutuhkan bantuan mereka menghentikan kendaraan lain agar kendaraan kita bisa memotong laju kendaraan lain.

Kayak pelajaran budaya saja ya?

Di depan sekolah Global Prestasi Kalimalang, ada Pak Ogah yang beberapa kali saya lihat sedang menggigit kuku sambil mengatur mobil yang mau berputar.

Tangan yang sama juga dipakai untuk merokok, menerima uang tip dari pengendara yang bermurah hati memberikan sebatang rokok, lima ratus, seribu, dua ribu, bahkan terkadang ada yang memberi lima ribu rupiah.

Masalahnya?

Uang sekarang adalah media penyebaran bakteri yang cukup ampuh. Dengan penghasilan yang tidak jelas, bakteri ditangan lalu gigit kuku.

Terlalu besar resikonya.

Untuk pekerjaan lain juga kebiasaan ini cukup berbahaya, ada baiknya lakukan pemotongan kuku secara teratur supaya tidak perlu menggigit kuku untuk memotongnya.

Kalau masih susah juga menghentikan kebiasaan ini, pake masker sehingga jari tidak bisa masuk ke mulut.

Pagi, Sukses n GBU All...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar